Zat Aditif Makanan
Zat aditif makanan telah digunakan selama berabad-abad untuk mempercantik tampilan dan rasa makanan dan juga mengawetkan makanan selama beberapa waktu. Tapi apakah zat aditif ini memberikan manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh kita atau malah merusak kesehatan dalam jangka panjang?
Penyakit modern yang banyak bermunculan sejak abad ke-20 merupakan penyakit yang bersumber atas melemahnya daya tahan tubuh serta kekurangan asupan nutrisi akibat polusi, stress, dan gaya hidup yang serba instant.
Daftar Zat Aditif Makanan yang Berbahaya
Beberapa zat aditif makanan telah diketahui melalui riset maupun studi ilmiah merugikan kesehatan manusia. Berikut adalah daftar zat aditif makanan yang sebaiknya kita hindari :
1. Pemanis buatan
Aspartam, (E951) lebih dikenal sebagai Nutrasweet dan Equal, ditemukan dalam makanan berlabel “diet” atau “bebas gula”. Aspartam diyakini karsinogenik (zat pemicu timbulnya sel kanker) dan menimbulkan efek samping / reaksi merugikan seperti pusing, sakit kepala, migrain, dan kejang. Hindari jika Anda menderita asma, rinitis (hayfever termasuk), atau urtikaria (gatal-gatal). Ditemukan dalam diet bebas gula, soft drink bebas gula (sugar free), permen karet, sereal, vitamin kunyah, bahkan pasta gigi. 2. High Fructose Corn Syrup (HFSC) / Sirup Jagung Fruktosa Tinggi
HFCS adalah pemanis buatan yang sangat halus yang telah menjadi nomor satu sumber kalori di Amerika. Hal ini ditemukan dalam hampir semua makanan olahan. HFCS dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol buruk), dan berkontribusi terhadap perkembangan diabetes dan kerusakan jaringan, serta efek samping yang merugikan lainnya. Ditemukan dalam sebagian besar makanan olahan, roti, permen, yogurt , saus salad, sayuran kalengan, sereal. 3. Monosodium Glutamat (MSG )
MSG adalah asam amino dari proses pengolahan gula yang digunakan sebagai penambah rasa dalam hampir setiap masakan dan makanan olahan seperti snack, mie instant, dsb. Studi menunjukkan bahwa konsumsi secara teratur MSG dapat mengakibatkan efek samping yang meliputi depresi, disorientasi, kerusakan mata, kelelahan, sakit kepala, dan obesitas.
4. Trans Fat / Lemak trans
Trans Fat digunakan untuk meningkatkan dan memperpanjang umur produk makanan dan merupakan salah satu zat paling berbahaya yang dapat anda konsumsi. Banyak studi menunjukkan bahwa lemak trans meningkatkan tingkat kolesterol LDL (jahat) sementara menurunkan kadar kolesterol HDL (baik), meningkatkan resiko serangan jantung, penyakit jantung dan stroke, peradangan, diabetes dan masalah kesehatan lainnya. Ditemukan dalam margarin, keripik dan kerupuk, makanan yang dipanggang, makanan cepat saji (fast food).
5. Zat Pewarna Makanan
Studi menunjukkan bahwa pewarna buatan yang ditemukan di minuman soda, jus buah botol dan makanan ringan, dapat menyebabkan masalah perilaku pada anak-anak dan mengakibatkan penurunan IQ yang signifikan. Dari penelitian terhadap hewan telah diketahui bahwa zat pewarna makanan dapat menyebabkan kanker. Blue # 1 dan Blue # 2 (E-133)
Dilarang di Norwegia, Finlandia dan Prancis. Dapat menyebabkan kerusakan kromosom. Ditemukan dalam permen, sereal, makanan dan minuman ringan, minuman olahraga dan makanan hewan peliharaan
Red # 3 (juga Red # 40 & E124)
Dilarang di tahun 1990 setelah 8 tahun perdebatan dan digunakan dalam banyak makanan dan kosmetik. Pewarna ini terus berada di pasar sampai persediaan habis! Telah terbukti menyebabkan kanker tiroid dan kerusakan kromosom pada hewan laboratorium, juga dapat mengganggu transmisi saraf otak. Ditemukan dalam koktail buah, , es krim, permen, roti, dan banyak produk makanan lainnya.
Yellow # 6 (E110) dan Tartrazin Yellow (E102)
Dilarang di Norwegia dan Swedia. Meningkatkan jumlah tumor kelenjar ginjal dan adrenal pada hewan laboratorium, dapat menyebabkan kerusakan kromosom. Ditemukan dalam keju, makaroni dan minuman keju, permen dan bersoda, limun dan banyak produk makanan lainnya.
6. Sodium sulfit (E221)
Pengawet yang digunakan dalam makanan olahan. Menurut FDA (Food and Drug Administration), sekitar satu dalam 100 orang sensitif terhadap sulfida dalam makanan. Sebagian besar individu penderita asma, menunjukkan hubungan antara asma dan sulfida. Individu yang sensitif terhadap sulfida mungkin mengalami sakit kepala dan masalah pernapasan. Pada kasus yang parah, sulfida sebenarnya dapat menyebabkan kematian dengan menutup jalan pernapasan dan menyebabkan serangan jantung.
7. Natrium nitrat
Sebuah pengawet umum yang biasanya ditambahkan untuk daging olahan seperti daging burger, ham, hot dog, dan kornet. Studi telah menyatakan adanya efek samping natrium nitrat mengakibatkan berbagai jenis kanker.
8. BHA dan BHT
Hydroxyanisole Butylated (BHA) dan Hydrozyttoluene Butil (BHT) adalah pengawet kimiawi yang ditemukan dalam makanan ringan, permen karet, keripik kentang, dan minyak sayur serta margarin. Pengawet kimia ini dapat mencegah makanan dari perubahan warna, perubahan rasa atau menjadi tengik. BHA dan BHT dapat menyebabkan kanker, dan banyak negara sudah membatasi bahkan melarang penggunaan zat aditif ini.
9. Sulfur Dioksida
Zat aditif sulfur dioksida bersifat toksik (racun) dan di Amerika Serikat, FDA telah melarang penggunaan pada buah dan sayuran mentah. Zat ini dapat memicu serangan asma, bronkitis, bahkan gangguan jantung.
10. Potassium Bromate
Zat aditif yang digunakan untuk pengembang tepung terigu pembuatan roti. Zat ini mengakibatkan kanker pada penelitian dengan hewan dan sangat berbahaya bagi manusia. Setelah anda tahu bahayanya zat-zat aditif / pengawet yang ada di dalam makanan-makanan jaman sekarang, masihkah anda mau mengkonsumsi makanan2 tersebut?
By: Paul Sant